Selasa, 07 Oktober 2014

Kisah Sukses Pebisnis

Percetakan Dan Toko Buku

"PUSTAKA DWIPAR"

Pustaka Dwipar adalah sebuah usaha percetakan yang didirikan pada tahun 2004 silam. Usaha milik keluarga bapak Supardi beserta istri yakni ibu Dwi Sensiardi sudah berdiri hampir 10 tahun lamanya. Usaha yang dulu bermodalkan uang sebesar Rp. 50.000.000, saat ini sudah mencapai omset lebih dari Rp. 300.000.000 per bulannya. Usaha percetakan ini dibentuk atas keinginan bapak Supardi yang memiliki jiwa Interpreneurship yang ingin membangun sebuah usaha untuk dirinya dan juga keluarga.
Nama perusahaan, yakni Pustaka Dwipar diambil dari kedua nama pasangan suami istri pemilik usaha tersebut. Dwipar adalah singkatan dari nama sang istri yakni ibu "Dwi" dan nama sang suami yakni bapak Supardi "Par". Usaha percetakan ini beralamatkan di Jalan Harapan 5 No. 9C Rt. 05/010 kecamatan Kampung Makassar, Jakarta Timur. 
Awalnya usaha yang didirikan oleh bapak Supardi ini hanya bergerak didalam bidang percetakan. Namun seiring kemajuan perusahaan miliknya, beliau mengepakkan sayap perusahaannya ke arah usaha pendirian toko buku yang diberi nama "Pustaka Media" yang sudah memiliki 3 kantor cabang yakni di daerah Pondok Ungu, Kranji, dan juga didaerah Cikarang, Jawa Barat. Selain memperluas bisnisnya kedalam pendirian toko buku, usaha bapak Supardi ini juga menjadi salah satu suplier bagi beberapa toko buku di berbagai daerah di Indonesia.
Didalam membangun usahanya tidaklah semudah yang kita pembaca bayangkan. Pustaka Dwipar milik bapak Supardi ini pernah hampir bangkrut karena pernah mengalami penipuan di tahun 2006 oleh salah satu rekan bisnisnya. Pustaka Dwipar pernah tertipu mendapat pesanan buku yasin sebanyak 200.000 buku kepada salah satu toko buku milik rekan bisnis bapak Supardi. Namun seiring berjalannya waktu dan selesai percetakan, tidak ada kejelasan mengenai pembayaran tunai percetakan buku tersebut.
Namun, sang pemilik tidak patah harapan. Dari awal bisnisnya yang hanya mencetak 200 buku perhari, saat ini sudah naik mencetak menjadi 2000 buku tiap harinya. dari yang awalnya hanya menjadi perusahaan cetak, saat ini sudah memiliki 3 toko buku dan menjadi suplier bagi berbagai toko buku.
Pustaka Dwipar ini memiliki karyawan lebih dari 30 orang. Setiap anak usaha dari Pustaka Dwipar ini dipimpin oleh anak anak dari bapak Supardi. Bapak Supardi memilik 3 orang anak, dimana anak pertama beliau memimpin kantor bidang suplier bagi beberapa toko buku, lalu anak kedua membantu sang ayah menjalankan usaha percetakan di kantor pusat, dan anak terakhir memimpin usaha toko buku didaerah Cikarang, Jawa Barat. 

Berikut adalah daftar perusahaan suplier yang bekerja sama dengan Pustaka Dwipar:
1. Gramedia
2. Gunung Agung
3. Wali Songo
4. 3 Serangkai

Berikut beberapa dokumentasi Pustaka Dwipar:
foto bersama anak ketiga bapak Supardi pemimpin toko buku Pustaka Media cabang Cikarang
foto salah satu buku cetakan Pustaka Dwipar

Semoga artikel ini bermanfaat bloggers.






Rabu, 01 Oktober 2014

Prospek Bisnis Masa Depan

"JASA PRINT KILAT DELIVERY"

Terinspirasi oleh sosok menteri koordinator perekonomian kabinet Indonesia bersatu jilid 2 saat ini, bapak Chairul Tanjung, yang mana dulu juga merupakan salah seorang mahasiswa di Universitas Indonesia jurusan kedokteran gigi, saya memiliki mimpi untuk mengikuti langkah bisnis yang beliau ambil saat semasa kuliah dulu. Beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu. Didalam buku Biografinya yang berjudul "si anak singkong", beliau menceritakan bahwa beliau berasal dari keluarga yang cukup mapan, dimana ayah beliau merupakan seorang pers media yang sukses dan berumahkan mewah dan konglomerat saat itu. Namun, ketika zaman Soeharto terjadi gejolak reformasi, keluarganya berubah total. Perusahaan ayahnya diduga menjadi salah satu antek orde lama dipaksa tutup.
Chairul Tanjung semula merupakan keluarga yang mapan, saat itu berubah menjadi keluarga kurang mampu yang pindah dari rumah mewah ke losmen sempit. Untuk menutupi kekurangan uang kuliahnya saat kuliah di Universitas Indonesia dahulu, Chairul Tanjung melaksanakan berbagai bisnis. Bisnis beliau dimulai dari  ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian juga berjualan kaos. Ia bersama temannya kemudian juga membuka usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium. Sampai saat ini bisnis beliau telah berkembang pesat ke segala aspek dari bidang media hingga bidang property.
Dari berbagai bisnis yang beliau titi saat itu, yang menjadi inspirasi saya adalah saya ingin mengembangkan bisnis "print kilat delivery" disekitar kampus didaerah depok. Zaman dulu mungkin memang fotocopyan sulit untuk dijumpai, sehingga Chairul Tanjung bisa memanfaatkan ketidakberadaannya jasa fotocopy saat itu, namun saat ini bisnis fotoopyan sudah bisa kita jumpai disegala penjuru. Untuk itu saya ingin pula mencari celah bisnis yang jarang terdapat di kalangan masyarakat depok. Pada bisnis ini, target market saya didalam print kilat delivery ini adalah kalangan mahasiswa di Depok. Hampir terdapat 17 perguruan negeri tinggi didaerah Depok yang memiliki lebih dari 20.000 mahasiswa disemua perguruan negeri tinggi yang ada disana. Alasan saya membuat prospek bisnis ini adalah banyak sekali keluhan para mahasiswa atas tugas yang selalu mengeprint setiap hari. Dan ada juga keluhan mahasiswa yang mengekost disana bahwa di kosan mereka  tidak boleh membawa barang elektronik tambahan dan apabila mengeprint di warnet harganya mahal. Untuk itu saya ingin membuat jasa print kilat delivery yang murah dan pas dikantong para mahasiswa.

berikut adalah rincian prospek bisnis masa depan saya:

Nama Usaha           : Print Kilat Delivery
Target Market         : Seluruh masyarakat dan mahasiswa di sekitar kampus Depok
Visi Usaha          : Membantu masyarakat khususnya mahasiswa dalam bidang percetakan dengan hasil yang terbaik dan termurah
Misi Usaha             : 1. Memberikan hasil yang se-sempurna mungkin disetiap cetakan
                                  2. Memberikan servis yang terbaik dikelasnya
                                  3. Memastikan ketepatan waktu sampai hasil cetak
                                  4. Memberikan harga semurah Anda sedang fotocopy
Lokasi Usaha         : Disekitar Daerah Depok
Modal Usaha         : Rp. 4.125.000
Kisaran Harga       : Hitam putih                             : Rp.   250
                                Berwarna                                 : Rp.   500
                                Penjilidan                                : Rp. 2.000
                                Scanner                                    : Rp. 1.000
                                Biaya Antar lebih dari 5 Km   : Rp. 2.000
                                Editing                                     : Rp. 1.000 s/d 25.000
Skema Usaha        :
Untuk usaha ini, saya akan menyewa kosan sekitar kelapa dua depok, dimana target utama saya disana adalah ribuan mahasiswa Universitas Indonesia dan mahasiswa Gunadarma. Saya akan mencari kosan kisaran harga Rp. 500.000 hingga Rp. 1.000.000. Setelah itu saya akan membeli sebuah printer yang sudah bisa print, fotocopy, dan juga scanner. Printer yang saya akan beli adalah Epson L210 seharga Rp. 2.000.000 sudah termasuk 2 tinta hitam dan 3 tinta berwarna. Printer ini dapat mengeprint 4000 lembar dengan menghabiskan sebuah botol tinta seharga Rp. 70.000.


Setelah mendapatkan kedua itu, saya akan membeli modem dan juga pulsa untuk paketan bbm saya. Karena cara pemasaran saya adalah dengan dunia maya bbm, whatsapp, line, kakao talk, dsb dan juga dengan dari mulut kemulut dengan memperbanyak mitra untuk memasarkan jasa saya.

Skema Proses Produksi:



Itulah prospek bisnis masa depan saya yang akan saya laksanakan secepatnya. Jika Anda memiliki prospek bisnis yang  memiliki pandangan sama, silahkan hubungi saya di blog ini.

terima kasih