PANAMA PAPERS
Skandal
Panama Papers
terus bergulir setelah Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ)
akan merilis kepada publik database dari dokumen tersebut yang berisikan
rincian lebih dari 200.000 perusahaan offshore dan nama-nama pejabat hingga
pengusaha dari kurang lebih 22 negara yang terhubung dengan negara surga pajak.
Bagi yang belum mengetahui apa itu Panama Papers, berikut panduan lengkapnya.
Dilansir
VOA, Senin (9/5/2016) Apakah itu Panama Papers? ini adalah bocornya data
rahasia tentang perusahaan cangkang atau offshore yang merupakan milik firma
hukum asal Panama bernama Mossack Fonseca. Terbongkarnya 11,5
juta dokumen tersebut menunjukkan bagaimana hampir selama 40 tahun, Mossack
telah membantu beberapa orang kaya di seluruh dunia untuk mendirikan perusahaan
offshore yang kerap digunakan untuk menyembunyikan aset dan menghindari pajak
serta sanksi. Dalam dokumen itu disebutkan para pemilik perusahaan offshore di
negara surga pajak termasuk 140 politisi, 12 mantan pemimpin politik,
miliarder, atlet olahraga, penyelundup narkoba dan anggota mafia. Lalu
setidaknya ada 33 orang dan perusahaan blacklist Amerika Serikat (AS)
karena terbukti terlibat melanggar hukum, lantaran berbisnis dengan kartel
narkoba Meksiko atau dengan negara-negara musuh seperti Korea Utara dan Iran.
Apakah
itu Mossack
Fonseca? Mereka adalah firma hukum asal Panama dan dianggap sebagai
penyedia jasa membuat perusahaan offshore terbesar keempat di dunia. Terkait
bocornya daftar klien mereka, Mossack Fonseca memberikan respon
dengan membantah telah melakukan pelanggaran hukum dan menegaskan pihaknya
bukanlah dalang kebocoran data tersebut.
Lalu
siapakah yang menyebarluaskan informasi rahasia itu? Belum ada rincian pasti
siapakah identitas sumber tersebut, namun kabarnya ia penyebut dirinya
"John Doe." Skandal ini bermula ketika John Doe menghubungi surat
kabar asal Jerman, Süddeutsche Zeitung lebih dari setahun yang lalu dengan
menawarkan dienkripsi internal dokumen dari Mossack Fonseca. Apa yang
terjadi selanjutnya dengan dokumen itu adalah Süddeutsche Zeitung dan ICIJ
bergabung untuk menganalisa data. Selama satu tahun terakhir, hampir lebih dari
400 wartawan dari 100 media di lebih dari 80 negara telah mengambil bagian
dalam upaya meneliti dokumen Mossack.
Korban skandal Panama Papers
Skandal
ini telah membawa korban dengan mundurnya Perdana Menteri Islandia Sigmundur
David Gunnlaugsson ketika dokumen tersebut menunjukkan istrinya mempunyai
perusahaan cangkang di negara surga pajak dari utang kepailitan Bank Islandia.
Selanjutnya ada Perdana Menteri Inggris David Cameron yang jadi sasaran kritik
karena kabarnya berinvestasi pada perusahaan offshore milik almarhum ayahnya.
Cameron sendiri mengakui dia mendapat keuntungan dari perusahaan cangkang
tersebut, namun dia menolak jika disebut melakukan hal yang salah. Ada juga
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif membantah mempunyai perusahaan di negara
surga pajak yang dalam dokumen Mossack menyebutkan tercantum atas nama
anak-anaknya. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyangkal tuduhan
korupsi dan mengatakan bahwa Panama Papers disebutnya sebagai kampanye hitam
pihak Barat untuk melemahkan Rusia. Sementara itu dokumen Mossack
memperlihatkan ada sekitar USD 2 miliar transaksi rahasia yang dilakukan Putin
melalui bank dan perusahaan bayangan. Lain lagi dengan Presiden Ukraina Petro
Poroshenko yang menerangkan account offshore miliknya adalah untuk keperluan
perusahaan miliknya yang digunakan sebagai penyimpan aset.
Selain
itu dokumen Mossack Fonseca juga mengungkapkan ada 10 politikus terkenal
China yang mempunyai perusahaan bayangan di luar negeri. Nama-nama itu di
antaranya pimpinan Partai Komunis yakni Presiden China Xi Jinping, Zhang Gaoli,
Liu Yunshan, Li Peng, Jia Qinglin, Zeng Qinghong, Tian Jiyun, Hu Yaobang, Mao
Zedong dan Bo Xilai. Dampak dari Panama Papers diyakini akan semakin besar,
meski di Tanah Air respon yang terjadi cukup ironis. Pasalnya ketika di negara
lain skandal ini dinilai aib, justru di Indonesia menjadi hal yang biasa saja.
"Dampak Panama Papers sungguh hebat," tulis ICTJ dalam emailnya.
Apa hubungannya dengan ngemplang
pajak?
Untuk
memahami apa itu Panama Papers, kita perlu pahami dulu soal
pajak-perpajakan. Normalnya, kalau perusahaan punya pemasukan, maka harus
bayar pajak. Tapi kita bisa menghindari bayar pajak kalau kita pakai uang
pemasukan itu untuk investasi. Misalnya, pemasukan perusahaan sebesar
Rp.100.000.000. Kita pakai Rp.80.000.000 dari Rp.100.000.000 untuk investasi
(misalnya pengembangan teknologi). Maka yang bisa ditarik pajak cuma
Rp.20.000.000 sisanya. Nah, uang Rp.80.000.000 tadi, alih-alih dipakai untuk
investasi sungguhan, justru “dititipkan” ke perusahaan cangkang (shell
company).
Perusahaan
cangkang ini perusahaan yang cuma kelihatan cangkangnya, tapi tak ada isinya.
Struktur organisasinya seolah-olah ada, tapi isinya ternyata nama office
boy atau tukang sapu yang menandatangani dokumen perjanjian pembentukan perusahaan. Supaya perusahaan cangkang tadi
aman (tak ditarik pajak), maka perusahaan itu harus berbasis di negara-negara
bebas pajak/pajak sangat rendah (tax haven). Misalnya: Panama, British
Virgin Islands, Hong Kong, Singapura, Swiss, dsb. Di negara-negara ini, transaksi keuangan bisa berlangsung dengan
rahasia. Perusahaan juga bisa merahasiakan nama pemilik, jumlah pemasukan, dsb.
Dimana peran Mossack Fonseca?
Di sinilah peran Mossack
Fonseca: mereka menjadi perantara bagi perusahaan dan tokoh politik,
selebritas, dsb untuk mendirikan perusahaan di negara-negara tax haven.
Mossack
Fonseca telah beroperasi selama hampir 40 tahun dan telah mendirikan
214 ribu entitas perusahaan yang terkait dengan orang-orang di lebih dari 200
negara. Jasa Mossack Fonseca inilah yang berperan penting: singkatnya,
apa itu Panama Papers adalah bocoran data orang-orang yang membuat perusahaan
di negara tax haven lewat perusahaan cangkang. Uang yang
“dititipkan” di perusahaan cangkang kemudian bisa diambil lagi tanpa ketahuan.
Cara 1: belilah saham dan
obligasi atas unjuk (bearer shares and bonds) perusahaan cangkang tsb. siapa
pun yang punya bearer shares and bonds berhak memilikinya secara penuh. Perlembarnya
bisa bernilai USD 14 ribu (sekitar Rp.185.000.000).
Cara
2: belilah sesuatu atas nama perusahaan cangkang, tapi dinikmati pribadi.
Misalnya Anto mau beli rumah mewah, belilah atas nama perusahaan, lalu
pura-puranya Anto menyewa rumah tsb.
Agar tidak bingung mengenai apa
sebenarnya "Panama Papers", jurnalis Vox, German Lopez, dan redditor,
DanGliesack, memberikan gambaran sederhana mengenai "Panama Papers"
berupa ilustrasi anak dan celengan babi. Sederhananya begini, si anak menyimpan
celengan babinya di tempat rahasia.
Namun, ibu si anak terus-menerus
mengecek berapa banyak uang yang ditabung dalam celengan, atau uang yang
diambil. Si anak kurang suka dengan aksi si ibu.
Lalu, si anak membeli celengan
babi baru, dan menempatkannya di rumah Johnny, temannya.
Kebetulan, ibu Johnny sibuk. Dia tidak mengecek
celengan babi Johnny. Jadi, si anak bisa menyimpan celengannya tanpa seorang
pun mengeceknya.
Anak tetangga lain berpikir, ide si anak sangat bagus.
Jadi, mereka juga menyimpan
celengan babinya ke lemari Johnny.
Sayangnya, suatu hari, ibu
Johnny menemukan banyak celengan babi di lemari anaknya.
Dia marah, lalu menelepon semua orangtua teman
anaknya, lalu mengadukan bahwa anak-anak mereka menyembunyikan uang di lemari
anaknya. Nah, itulah yang terjadi dengan kebocoran dokumen. Jadi, banyak pihak
penting yang menyembunyikan "celengan babi"-nya di rumah Johnny,
yakni di Panama. Artinya, tidak semua yang menyembunyikan uangnya di rumah
Johnny melakukan hal buruk. Bisa saja, mereka hanya ingin privasi. Namun, bisa
saja pula, tetangga si anak, Michael namanya, menyimpan uang di rumah Johnny
sebab dia mencuri uang dari dompet ibunya. Sementara itu, anak lain, Jacob,
mencuri uang makan orang lain dan tidak ingin ketahuan orangtuanya agar mereka
tidak bertanya darimana uang yang didapat Jacob. Namun, semua anak yang
menyimpan celengan babi di rumah Johnny tersebut masih dalam masalah sebab
tidak boleh menyimpannya di lemari "rahasia" di rumah orang lain.
Review:
Berdasarkan penjabaran pada kasus
Panama Papers diatas, kasus Panama Papers dapat dikatakan sebagai sebuah kasus
kecurangan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang terlibat didalamnya yaitu
perusahaan Mossack Fonseca dengan para investor didalamnya yang
menggunakan jasa perusahaan firma tersebut. Kecurangan yang dilakukan adalah
para investor diperusahaan tersebut menaruh sebagian dari kekayaannya pada
perusahaan-perusahaan offshore yang
dibuat dinegara Panama dan juga melakukan pengalihan aset pada
perusahaan-perusahaan offshore untuk
mengelabui data keuangan mereka. Selain itu, data keuangan mereka juga sangat
dirahasiakan agar tidak dapat terdeteksi dinegara asalnya karena dapat
menaikkan pengeluaran pajak oleh investor di negara asalnya. Untuk lebih jelas
mengenai pelanggaran apa yang dilanggar pada prinsip-prinsip etika profesi
akuntansi akan dibahas sbb:
1. Prinsip
Integritas
Integritas
merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk,
antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan
oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja
dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip. Namun, dalam hal ini pihak Mossack Fonseca selaku
broker antara investor dengan perusahaan offshore
telah bertindak tidak jujur dan bahkan melakukan proses pengrahasiaan terhadap
harta para investor sehingga sang investor dinegara asalnya tidak mengetahui
mengenai kekayaan investor di perusahaan tersebut
Prinsip Objektivitas
Prinsip objektivitas mewajibkan seluruh anggota
bersikap adil, jujur dalam hal intelektual, netral (tidak memihak), tidak
berprasangka atau bias, dan bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh yang
tidak sepantasnya dari pihak lain. Pada kasus Panama Papers yang telah
dipaparkan diatas, pihak Mossack Fonseca telah bertindak
tidak jujur secara intelektual dan berpihak pada investor yang ada di
perusahaan tersebut dengan mengrahasiakan data yang ada dan tidak jujur agar
investor yang ada diperusahaan tersebut tidak terkena pajak yang besar dinegara
asalnya.
3. Kepentingan
Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas profesionalisme. Pada kasus Panama Papers diatas,
perusahaan yang terkait yaitu Mossack Fonseca telah mengabaikan
prinsip kepentingan publik ini karena hanya mementingkan sisi kepentingan
investor dengan merahasiakan data-data yang ada sehingga banyak pihak yang
mungkin tidak mengetahui berapa besar kekayaan investor yang dimiiki, darimana
kekayaan tersebut berasal, dana yang ada dialihkan untuk apa, dll.
4. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi
yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya. Pada kasus Panama Papers diatas, telah terjadi
pelanggaran etika profesi akuntansi yaitu prinsip kerahasiaan. Hal tersebut
dapat termasuk pelanggaran karena dua hal yaitu, pertama perusahaan Mossack
Fonseca telah lalai untuk bisa menjaga kerahasiaan data nasabahnya
sehingga terjadi kebocoran data tersebut kepublik. Kedua perusahaan Mossack
Fonseca telah bertindak tidak adil karena didalam point prinsip
kerahasiaan telah dijelaskan bahwa data boleh dirahasiakan kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannyadan yang terjadi adalah
perusahaan sangat merahasiakan data tersebut agar investor dinegara asalnya
tidak terkena berbagai hal hukum seperti pengemplangan pajak, pencucian uang,
dll.
5. Perilaku
Profesional
Setiap
anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum. Pada kasus Panama
Papers diatas, telah terjadi perilaku yang mendiskreditkan profesi sehingga
dapat mengurangi kepercayaan publik atas profesi akuntansi didunia.
http://katadata.co.id/opini/2016/04/18/panama-papers-dan-ketidakadilan-sistem-pajak
http://internasional.metrotvnews.com/read/2016/04/04/508011/mossack-fonseca-bocoran-panama-papers-adalah-kejahatan
https://ekbis.sindonews.com/read/1107210/35/panduan-lengkap-panama-papers-1462799092/13
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/04/05/155803526/Ini.Penjelasan.Sederhana.Panama.Papers.
http://youthproactive.com/201604/for-your-information/apa-itu-panama-papers-penjelasan-sederhana/
https://www.kompasiana.com/laurairawati/apa-sih-dokumen-panama-papers-itu-kisah-ilustratif-si-difa-dan-bu-biken_57062d1cee96736b098f0ce8
http://katadata.co.id/opini/2016/04/18/panama-papers-dan-ketidakadilan-sistem-pajak
http://internasional.metrotvnews.com/read/2016/04/04/508011/mossack-fonseca-bocoran-panama-papers-adalah-kejahatan
https://ekbis.sindonews.com/read/1107210/35/panduan-lengkap-panama-papers-1462799092/13
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/04/05/155803526/Ini.Penjelasan.Sederhana.Panama.Papers.
http://youthproactive.com/201604/for-your-information/apa-itu-panama-papers-penjelasan-sederhana/
https://www.kompasiana.com/laurairawati/apa-sih-dokumen-panama-papers-itu-kisah-ilustratif-si-difa-dan-bu-biken_57062d1cee96736b098f0ce8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar