Selasa, 27 Januari 2015

Serba Serbi 2015, Peluang Atau Ancaman?


Peluang Dan Ancaman 2015


Welcome back Bloggers!!! Selamat datang kembali di blog ini. Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas mengenai serba-serbi dan berita mengenai tahun 2015. Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa 2015 adalah tahunnya mewujudkan peluang dan juga kita memiliki ancaman didalamnya. Di tahun ini pula, MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean yakni adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara se-ASEAN yang telah menyepakati perjanjian MEA atau disebut juga AEC atau Asean Economic Community. MEA dapat diartikan dengan mudah seperti semua warga negara di negara ASEAN berhak bekerja dan berbisnis secara bebas namun bersyarat di setiap negara ASEAN. Misal, warga negara Malaysia menjadi supir taxi di Indonesia, dan warga negara Indonesia menjadi Direktur Utama di salah satu perusahaan di Malaysia. Melalui MEA ini diharapkan terjadi integrasi usaha untuk membangun negara di ASEAN melalui pemerataan kemampuan dan keberdayaan. Jadi jangan bingung jika mulai tahun 2015 kalian akan menemukan supir taxi berkebangsaan Vietnam, kemudian pelayan restoran berkebangsaan Thailand, dsb.
Selain itu pula, terjadi gejolak pada penjualan minyak dunia di dunia. Saat ini Minyak dunia menyentuh harga berdasarkan patokan dari AS, minyak mentah Light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange berada pada level 45,15 dollar AS per barel (Jumat, 23/1/2015), dan di London harga minyak mentah Brent North Sea menetap pada level 48,16 dollar AS per barrel. Ini merupakan yang terendah selama 6 tahun perdagangan di New York.
Selain itu dari pada MEA dan gejolak perminyakan didunia, pada tahun 2015 juga berlaku AFTA, AFTA adalah Asean Free Trade Area yakni wujud dari kesepakatan negara se Asean untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional bagi 500 juta penduduknya.
berikut akan dibahas mengenai peluang dan ancaman dari ketiga diatas.

Peluang :
Manfaat integrasi ekonomi
Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan 9 Negara ASEAN lainnya membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN.
Pasar potensial dunia
Pewujudan MEA di tahun 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3 terbesar (8% dari total penduduk dunia) di dunia setelah China dan India.
Negara pengekspor
Negara-negara di kawasan ASEAN juga dikenal sebagai negara-negara pengekspor baik produk berbasis sumber daya alam (seperti agro-based products) maupun berbagai produk elektronik.
Negara tujuan investor
Uraian tersebut di atas merupakan fakta yang menunjukkan bahwa ASEAN merupakan pasar dan memiliki basis produksi. Fakta-fakta tersebut merupakan faktor yang mendorong meningkatnya investasi di dalam dalam negeri masing-masing anggota dan intra-ASEAN serta masuknya investasi asing ke kawasan.
Daya saing
Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non-tarif yang berarti sudah tidak ada lagi.
2
Sektor jasa yang terbuka
Di bidang jasa, ASEAN juga memiliki kondisi yang memungkinkan agar pengembangan sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya. Sektor-sektor jasa prioritas yang telah ditetapkan yaitu pariwisata, kesehatan, penerbangan dan kemudian akan disusul dengan logistik.
Aliran modal
Dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan dikenal sebagai tujuan penanaman modal global.
3
Tantangan :
Laju peningkatan ekspor dan impor
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri tetapi terlebih lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN seperti China dan India.
Laju inflasi
Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.
Dampak negatif arus modal yang lebih bebas
Proses liberalisasi arus modal dapat menimbulkan ketidakstabilan melalui dampak langsungnya pada kemungkinan pembalikan arus modal yang tiba-tiba maupun dampak tidak langsungnya pada peningkatan permintaaan domestik yang akhirnya berujung pada tekanan inflasi.
Kesamaan produk
Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ini merupakan salah satu penyebab pangsa perdagangan intra-ASEAN yang hanya berkisar 20-25 persen dari total perdagangan ASEAN.
4
Daya saing sektor prioritas integrasi
Saat ini Indonesia memiliki keunggulan di sektor/komoditi seperti produk berbasis kayu, pertanian, minyak sawit, perikanan, produk karet dan elektronik, sedangkan untuk tekstil, elektronik, mineral (tembaga, batu bara, nikel), mesin-mesin, produk kimia, karet dan kertas masih dengan tingkat keunggulan yang terbatas.
Daya saing SDM
Kemapuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan baik secara formal maupun informal.
Tingkat perkembangan ekonomi
Tingkat perkembangan ekonomi Negara-negara Anggota ASEAN hingga saat ini masih beragam.
Kepentingan nasional
Disadari bahwa dalam rangka integrasi ekonomi, kepentingan nasional merupakan yang utama yang harus diamankan oleh Negara Anggota ASEAN. Kepentingan kawasan, apabila tidak sejalan dengan kepentingan nasional, merupakan prioritas kedua.
Kedaulatan negara
Integrasi ekonomi ASEAN membatasi kewenangan suatu negara untuk menggunakan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter untuk mendorong kinerja ekonomi dalam negeri.
Ancaman :
Sumber daya manusia Indonesia sedang terancam dari berbagai sisi, antara lain integrasi mobilitas tenaga kerja kawasan ASEAN melalui kesepakatan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), teknologi yang semakin berkembang dan perdagangan bebas yang menyebabkan membanjirnya produk luar di Indonesia.
Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia disebabkan karena sistem diklat yang masih berorientasi pada pendekatan “supply driven”. Program diklat yang dikembangkan oleh lembaga diklat pemerintah dan swasta belum mengacu kepada kebutuhan pasar kerja. Akibatnya terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh lembaga diklat dengan kualitas yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri.
Selain masalah itu, dengan adanya pasar tunggal ASEAN ini juga mengancam eksistensi usaha sekaligus SDM lokal. Selama ini Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar empuk bagi produk-produk luar. Berbagai produk negara lain membanjiri Indonesia mulai dari makanan, fashion, otomotif dan elektronik. Produk-produk itu sangat kompetitif baik dari segi kualitas maupun harga sehingga produk dalam negeri menjadi kurang berkembang akibat kalah bersaing.
Sejauh ini mayoritas pemerintah daerah tidak mengetahui mengenai rencana diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean sehingga banyak pengusaha di daerah lebih kesulitan mempersiapkan diri. Di sisi lain, para pengusaha asal Malaysia, Vietnam, dan Thailand saat ini aktif memperkenalkan produknya kepada pasar Indonesia.
5


Selain dari pada yang telah dibahas diatas, aku juga memiliki beberapa ide untuk mengembangkan bisnis. Pada tahun 2015 aku memiliki mimpi akan menjadi seorang bisnisman yang handal dan tahan uji. Bisnis itu ada 2, yakni Bengkel Online (akan memiliki nama BEO dari asal kata domain internet yang akan aku buat yakni BEO.net) dan yang kedua yakni berbisnis kerajinan properti.
Untuk ide bisnis yang pertama, yakni Bengkel Online.
Bisnis ini aku buat karena aku memiliki pandangan bahwa bidang otomotif memiliki pangsa pasar yang cukup seksi untuk dijadikan lahan berbisnis. Aku memiliki pandangan bahwa sampai kapanpun otomotif tidak akan mati walaupun transportasi massal giat dibuat oleh pemerintah masing-masing negara. Saat ini mungkin kendaraan masih menggunakan bensin, namun kedepan akan menggunakan gas dan masa depan semua akan tergerak by wind and by power (listrik). Ide bisnis ini aku bentuk karena aku menyukai kendaraan. Dan untuk bisnis ini, pangsa pasar yang akan dijangkau adalah hanya mobil. Dan untuk kendaraan lain belum terfikirkan.
Apasih BEO yang akan aku buat?
BEO itu adalah Bengkel Online. BEO itu sendiri adalah pelayanan bengkel reparasi mobil, servis, dan aksesoris by internet and by call. Artinya, Anda dapat dengan mudah untuk menservis mobil Anda tanpa perlu repot repot dan mengantri di bengkel. Adapun servis yang saat ini sudah ada di para pesaing hanyalah untuk sekedar ganti aki dan servis saat mobil rusak dijalan. Namun pelayanan BEO tidak hanya seperti itu, BEO akan dipasarkan melalui internet. BEO itu sendiri akan memiliki alamat domain internet yakni BEO.net (artinya BEngkel Online). Setiap konsumen hanya perlu membuka alamat web tersebut dan bahkan hanya perlu mengunduh aplikasinya di smartphone kemudian mengisi data didalamnya, seperti nama, alamat, jenis mobil, dan keperluan untuk didatangi BEO.
Konsumen tidak perlu khawatir untuk keahlian para montir didalamnya. Karena aku memiliki keinginan untuk memiliki partner montir dari lulusan pengalaman mobil ternama di Indonesia. Selain memperbaiki mobil, BEO juga siap untuk merubah kendaraan Anda (di Modifikasi) sesuai dengan yang konsumen inginkan.
Selain itu dari adanya AFTA, BEO juga ingin memiliki pasar disetiap negara Asean dan tidak hanya di Indonesia. Dengan memiliki pasar yang besar maka diharapkan mendapatkan profit yang besar untuk memajukan negara dan juga bangsa.
Diharapkan dengan adanya BEO, para pemilik kendaraan mobil tidak perlu lagi repot ke bengkel karena semua akan semudah Anda mengetik di smartphone dan mobil Anda akan segera diperbaiki langsung di garasi Anda.

"BEO.net, Your future workshop for your lovely cars"

Itulah sedikit berita mengenai berita pada tahun 2015 beserta ide yang akan aku impikan. Kritik dan saran sangat diharapkan dari pengunjung yang membaca blog ini.
Semoga bermanfaat dan terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar